It was the turn of our Bahasa Melayu Master teacher to give her speech during assembly today. Besides highlighting the performance of our students for the 2009 SPM, she also recited a poem by Usman Awant titled "Guru".
Guru
Dialaha pemberi paling setia
Tiap akar ilmu miliknya
Pelita dan lampu segalanya
Untuk manusia sebelum menjadi dewasa
Dialah ibu dialh bapa jaga sahabat
Alur kesetiaan mengalirkan nasihat
Pemimpin yang ditauliahkan segala umat
Seribu tahun katanya menjadi hikmat
Jika hari ini seorang Perdana Menteri berkuasa
Jika hari ini seorang Raja menaiki takhta
JIkar hari ini seorang Presiden sebuah negara
Jika hari ini seorang ulama yang mulia
Jika hari ini seorang peguam menang bicara
Jika hari ini seorang penulis terkemuka
Jika hari ini siapa saja menjadi dewasa
Sejarahnya dimulakan oleh seorang guru biasa
Dengan lembut sabarnya mengajar tulis-baca
Di mana-mana did berdiri di muka muridnya
Di sebuah sekolah mewah di Ibu Kota
Di bangunan tua sekolah Hulu Terengganu
Dia adalah guru mewakili seribut buku
Semakin terpencil duduknya di ceruk desa
Semakin bererti tugasnya kepada negara
Jadilah apa pun pada akhir kehidupan mu,
guruku
Budi yang diapungkan di dulang ilmu
Panggilan keramat "cikgu" kekal terpahat
Menjadi kenangan ke akhir hayat
- Usman Awang -
No comments:
Post a Comment